Hari Pertama di Sekolah Baru
Hari itu langit tampak cerah, tapi hati Aira penuh awan. Ini adalah hari pertamanya di sekolah baru. Ia pindah karena pekerjaan ayahnya yang harus berpindah kota. Meski mencoba tersenyum, perasaan gugup tetap tak bisa ia sembunyikan.
Begitu turun dari mobil, Aira menatap gerbang besar bertuliskan SMP Negeri Harapan Bangsa. Sekolah ini jauh lebih besar dari sekolah lamanya. Anak-anak tampak ramai di halaman, saling bercanda, beberapa berlarian, dan sebagian sibuk dengan ponsel masing-masing.
"Semangat, Aira. Kamu pasti bisa!" gumamnya pelan sambil menggenggam erat tali ransel.
Saat masuk kelas, semua mata tertuju padanya. Wali kelas, Bu Lestari, menyambutnya dengan hangat.
"Anak-anak, hari ini kita kedatangan teman baru. Namanya Aira. Yuk kita sambut bersama."
"Selamat datang, Aira!" seru teman-teman sekelas serempak, meski beberapa terdengar setengah hati.
Aira hanya tersenyum kaku dan duduk di kursi kosong di barisan tengah.
Pelajaran pertama berjalan cukup lancar. Saat istirahat, Aira duduk sendiri di bangku taman sekolah, membuka bekal roti isi yang dibawanya. Namun tak lama, seorang anak perempuan datang menghampiri.
"Hai! Kamu Aira, ya? Aku Dinda. Boleh duduk sini?"
Aira tersenyum lega. "Boleh, kok."
Dari obrolan kecil itu, Aira tahu bahwa Dinda suka menggambar, dan ternyata mereka sama-sama menyukai komik detektif. Tak lama, dua anak laki-laki ikut bergabung, memperkenalkan diri sebagai Farhan dan Jody. Mereka membicarakan banyak hal, dari tugas sekolah sampai game yang sedang populer.
Aira mulai merasa nyaman.
Di akhir hari, Aira pulang dengan wajah lebih cerah dari pagi tadi. Sekolah barunya mungkin masih asing, tapi hari ini dia tahu bahwa dia tidak sendirian. Ada teman-teman baru yang menyambutnya, dan lembaran baru yang siap untuk menjadi pemenang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar